Senin, 28 Februari 2011

Jangan tinggalkan aku.

Mungkin aku akan meninggalkan dirimu.
Tapi aku mohon jangan tinggalkan aku.
Sungguh aku mencintaimu.

28 pebruari 2011
Nusakencana-Walidwipa

Selasa, 22 Februari 2011

Sebelum Ajal Berpantang Mati

Kekasih...
Sebelum bertemu denganmu sebenarnya aku sudah menyerah kalah..
Pasrah dengan semua keadaan ini..
Dan bahkan berharap waktu bisa berjalan lebih cepat.

Berbicara denganmu membuatku mengenal sebuah peribahasa..
"Sebelum Ajal Berpantang Mati"
Karena aku tak ingin seperti cerita "Love Story"..
Sungguh aku ingin hidup bersamamu..



Dari aku yang mencintaimu,
Nusakencana - Walidwipa
18 Pebruari 2011, 09:30

Minggu, 20 Februari 2011

Lega

Sejak terakhir kemarin komunikasi denganmu, aku sangat takut kehilangan dirimu.
Kemarahanmu membuat aku resah.
Tak berani aku membuka fb dan blogspot.
Aku bayangkan akan kehilangan komunikasi dengan dirimu lagi selamanya.
Akan terasa hampa lagi hatiku.
Akan sepi lagi jiwaku.
Hari sabtu pagi bangun tidur aku ke gunung.
Sampai didepan mulut goa ku urungkan niatku masuk ke dalamnya.
Teringat janji padamu bahwa aku tidak akan masuk goa lagi.
Tak bisa berkurang keresahan dalam jiwa ini.
Akhirnya sore aku pulang.
Sampai di rumah jam 11 malam.
Badanku demam mungkin karena terlalu lelah.
Setelah mandi aku tidur.
Terbangun jam 10siang.
Ada yang mengajak ke kaltim aku langsung mau dan berangkat.
Karena ingin menghilangkan kegalauan ini.
Sampai di kaltim jam 17.
Masih juga belum tenang rasanya hati ini.
Malam jam 21 aku cari dan masuk ke hotel di kaltim.
Aku putuskan ambil cuti hingga terasa tenang.
Didepan hotel di kursi depan aku coba merenung.
Akhirnya aku beranikan buka fb malam ini.
Ada dirimu menanyakan kabarku.
Langsung terasa tenang hati ini.
Aku ingin mengatakan padamu bahwa aku baik-baik saja.
Terimakasih sudah menanyakan kabarku.
Itu sungguh sangat berarti buatku.
Langsung aku menulis di blogspot ini untuk mengabarkan kepadamu.
Aku putuskan besok pagi akan pulang dan hari selasa akan kerja lagi seperti biasa.

Terimakasih kekasih
Dari aku yang menyakiti hatimu.
Tetapi aku mencintaimu.
Nusakencana-Walidwipa
20 Pebruari 2011 22:00

Rabu, 16 Februari 2011

Berkacalah..

Sungguh satu kata yang sangat penuh syarat dengan makna..
Sudah lama sekali aku tidak berkaca..
Bahkan hingga sore ini..
Masih belum aku berkaca..

Malam ini aku berkaca..
Kucoba lihat siapa diriku ini..
Kunyalakan lampu yang terang..
Agar terlihat jelas apa yang ada didiriku ini..

Oh..
Inikah yang kau ingin aku lakukan..
Mengenali diriku..
Menggali kekuranganku..
Menghitung semua kesalahanku..
Menyadari akan semua dosa-dosaku..

Apakah kau ingin aku xxxxx xxxxx..
Katakan saja aku akan menerimanya..
Walaupun hatiku menolaknya..
Aku masih mencintaimu..

Maafkan aku sayangku walidwipa..
Maafkan aku ya Alloh Tuhan ku..

aku mencintaimu walidwipa
Nusakencana,
16 Pebruari 2011 11:45

Selasa, 15 Februari 2011

Seperti Fatamorgana



Indah sekali..

Seperti apakah akhirnya nanti?
Aku belum tahu pasti..
Tapi aku akan berusaha mencari tahu..
Apa akhir dari semua ini..

Jika menyerah sekarang..
Pasti akan mati..
Ditelan oleh panas teriknya gurun pasir ini..
Yang tak mengenal belas kasihan sedikit pun..

Yah..
Aku tak akan menyerah..
Akan terus berharap pada fatamorgana ini..
Paling tidak,
Fatamorgana ini adalah harapanku..
Untuk dapat keluar dari panasnya padang pasir ini..

Terimakasih telah kau berikan fatamorgana ini..
Aku akan terus berjalan mendekatinya..
Walau ujung gurun ini belum ku ketahui..

Sekali lagi terimakasih..
Karena kau bawa aku tuk melewati gurun ini..
Dan semoga nanti kan kudapati air tuk sekedar pengobat dahaga ini..
Walau hanya setetes saja..


Dari Aku yang Mencintaimu,
Nusakencana - Walidwipa
16 Pebruari 2011 10:51

Minggu, 13 Februari 2011

Biarkan seperti rel kereta api?

Ya sudahlah..
Mari kita tapaki lagi jalan lurus ini..
Kau disana dan aku disini..
Biarkan saja seperti rel kereta api yang tidak pernah bisa bertemu..
Karena jika sampai bertemu maka gerbong diatasnya yang akan terbalik..
Kamu gak mau kan penumpang diatasnya celaka..?
Karena disitu, didalam gerbong itu juga ada buah hati kita..

Kutulis ini dengan perih yang kurasakan..
Jika pasti yang hancur lebur itu adalah hanya aku sendiri..
Apapun itu akan tetap ku lewati..

Karena aku sangat mengharapmu, mendambamu..

dari aku yang mencintaimu,
Nusakencana - Walidwipa
14 Pebruari 2011 13:00

Maafkan aku..

Walidwipa kekasihku..

Maafkan aku yang terlalu banyak meminta..
Maafkan aku yang tidak bisa memberimu apa-apa..

Maafkan aku yang telah membuatmu dalam sedihan memikirkan keadaanku..

Tapi memang itulah kegiatanku jika ingatanku kepadamu terasa pedih.

Aku coba menindih semua kerinduanku kepadamu dengan ketakutan..
Kenapa ku tindih..?
Karena sudah kucoba untuk menghapusnya, membuangnya, membunuhnya tetap tidak bisa..
Bahkan sudah bertahun-tahun masih saja tetap ada..

Jalan yang ku dapatkan hanyalah menindihnya, menimpanya dengan ketakutan dan kengerian..
Sepulangnya refresing (biasanya aku menyebutkan refresing) biasanya terasa lebih ringan beban yang kurasakan..

Itu dulu sebelum aku tahu bahwa dirimu juga mencintaiku..

Sekarang semuanya terasa lebih indah..
Pedih itu hampir tak terasa lagi, karea sudah tertutupi oleh cinta yang kau berikan..
Walaupun kadang-kadang kepedihan itu hinggap, tapi rasaku sudah tidak seperih dulu lagi..

Perlu kau tahu bahwa sejak kau terima cintaku, dan hingga sekarang ini..
Aku masih belum mampu melepas tali bahtera ini untuk berlayar..
Padahal para awaknya sudah menunggu..
Layarpun sudah mulai dikembangkan..
Tinggal menunggu aku naik bahtera dan berlayar..

Tapi barusan mendengarmu sudah berlayar membuatku lega..
Akan segera ku coba untuk berlayar kembali dengan bahtera yang ada ini..
Karena sudah kewajibanku sebagai nahkoda untuk mengemudinya..
Melewati riak gelombang..



Sekali lagi maafkan aku..
Karena sebenarnya aku hanya ingin bersama bahteramu..
Tapi jelas itu tidak mungkin..

Oh ya...
Tolong ikatkan pita itu di buritan..
Agar ketika aku melihat dengan teropong cintaku aku tahu bahwa kau masih mencintaku..

Ikat yang kuat dan jangan pernah dilepaskan.



Dan sekarang coba kau lihat bendera puncak tiang utamaku..
Tertulis disitu "Walidwipa Aku Mencintaimu"
Itu sengaja agar kau mudah melihatnya..
Agar cepat dirimu menemukannya..

Tapi rasanya aku masih belum sanggup berlayar sekarang ini..
Akan segera ku coba tuk melepas tali kapal dan berlayar..


Terimakasih kekasih,
Dari aku yang sangat mencintaimu.
Nusakencana - Walidwipa
14 Pebruari 2011, 11:35

Batal..

Koreksi...

Egois kah aku karena membiarkanmu..?

kiriman puisi dari teman

Egois kah aku karena membiarkanmu..?
=========================
Dirimu terasa menelusup dalam otakku..
Bersembunyi dalam hatiku..
Berbisik bersama dengan degup jantungku..
Tak sedetikpun pergi meninggalkanku..

Ada apa sebenarnya dengan diriku ini..

Ketika mata ini terpejam.. Kau tersenyum manis padaku..
Ketika ku terjaga.. Kau menari-nari di kepalaku..
Memenuhi anganku dengan bayang-bayangmu..

Tapi biarlah..

Aku kan memandangmu dari jauh..
Menjagamu dari tempatku di sini..
Ditempat yang mudah dicapai jika kau sedang mencari..
Dan menunggu jika dirimu satu waktu membutuhkanku..

......
Iya.. Betul..
Aku akan mendekat dan memelukmu hanya jika kau memang memintaku..
Karena ku ingin kau dapatkan kasih yang terbaik bagimu..

Yang mencintaimu dalam keadaan apapun..
Yang menjadikanmu seorang ratu dalam hidupnya..
Yang menguatkan hidupmu ketika kau rapuh..
Yang selalu mendampingi dirimu dimanapun..
Yang menghiburmu dikala kau sedih dan menangis..
Yang akan selau mencurahkan kasih untukmu..

oleh Nusakencana pada 06 Januari 2011 jam 10:46

Datangnya Kasih Sayang..


Malam ini datang tanda kasih sayang Mu datang..
Kau berikan bumi hujan yang sangat lebat..
Kau tumpahkan air yang sangat banyak..
Untuk membasahi bumi Mu yang kering kerontang ini..

Dengan bangga mendung pun semakin berdatangan..
Semakin tebal dan semakin tebal..
Begitupun hujan, Semakin deras dan semakin deras..
Hingga bumi seisinya ini seperti tak kuasa menerima limpahan rahmatmu..

Bulan dan bintang yang biasanya kelihatan sinarnya..
Malam ini malu dan bersembunyi di balik awan..
Bahkan sedikitpun tidak berani menampakkan sinarnya..
Yah.. dan tetap bersembunyi..

Sedangkan semua mahlukmu di bumi ini,bertasbih, bersyukur, bersujud kepada Mu..
Mulai dari rumput-rumput yang kecil, hingga pohon-pohon yang besar..
Dengan bahagia mereka berdzikir dibawah hujan Mu..
Semuanya menggerakkan kepala dan badannya seraya berkata "Laa illaha il Alloh.."

Terimakasih ya Alloh..
Atas tanda datangnya kasih sayang Mu ini..
Dari hambamu yang hina ini..
Yang terus akan memegang syariat Mu hingga mati nanti..

oleh Nusakencana pada 07 Januari 2011 jam 7:25

sebait cerita dari temanku..

ini ada sebait cerita dari temanku..

"kala itu dan kini"

kala itu...
sangat bahagia ketika aku tahu kau akan datang..
dekat denganku..
sehingga aku bisa menjengukmu..
menggandeng tanganmu..
menggenggam jemarimu..
dalam angan aku berjanji..
akan aku katakan padamu bahwa ingin aku telusuri sepanjang jalan ini hanya denganmu..

tetapi sesaat kemudian lidah ini menjadi kelu..
tubuh ini lunglai dan serasa mati...
karena mendengar bahwa kau telah ada yang memiliki..
yah.. kau ada yang memiliki..
dalam ketidak percayaan, kemudian ku tanyakan pada angin..
ternyata benar adanya kabar itu..

saat itu langsung nyali ini menjadi ciut..
bukan karena takut, juga bukan karena malu kepada bulan itu..
tetapi karena anganku mengatakan bahwa mungkin hanya bulan itu yang menjadi keinginanmu..
memang bulan itu yang ada di hatimu..
bulan itu yang mendamaikan hatimu..
berusaha kusadari dan kupahami hal itu..

pelan-pelan mulai ku susun keping-keping hatiku..
agar mampu untuk menemuimu dengan kehancuran hatiku..
agar mampu menahan diriku untuk mengatakan bahwa..
"engkaulah penyemangatku.."
"engkaulah penerang hidupku.."
"engkaulah yang ada di setiap nafasku.."
"engkaulah yang ada di hatiku.."
sesaat aku pun bangga karena mampu melakukan itu..

dan kini..
telah cukup lama aku sadari..
itu bukanlah yang seharusnya aku lakukan..
seharusnya aku katakan seluruh asa itu..
walaupun harus ku keringkan seluruh air dilautan, agar kau dapat melihat dasarnya..
walaupun harus ku sibah seluruh awan, agar kau dapat melihat langit..
karena apa..?
karena hingga kini belum pernah ku temukan "rasa itu"..

sekarang aku coba mengatakan semuanya kepadamu..
aku coba tumpahkan sedikit isi kalbuku..
tetapi kau katakan bahwa itu menyakitkanmu..
padahal baru sedikit saja..
baru terbuka lembar pertama..

akhirnya aku pun terdiam, terpaku..
karena takut hilang senyum diwajahmu..
karena takut hilang indahnya mentarimu..
karena takut meneteskan air matamu..

jika engkau ingin aku melupakanmu..
akan ku katakan bahwa aku telah melupakanmu..
yah.. aku telah melupakanmu..
bahkan akan ku teriakkan "AKU TELAH MELUPAKANMU"
tapi itu kan hanya mulutku..

karena "rasa" itu tak pernah mati..
telah berulang kali ku coba menghapuskan "rasa" itu tapi tak bisa..
tahukah dirimu..
rasa itu telah memiliki sebuah tempat khusus dihatiku..
yang hingga kini ku simpan rapat-rapat disini..

tapi jika memang itu maumu..
akan aku teriakkan "AKU TELAH MELUPAKANMU"
biar ku rasakan sendiri pedihnya disini..
asalkan kau bahagia..
akan kulakukan semuanya..

oleh Nusakencana pada 14 Januari 2011 jam 15:59

Jumat, 11 Februari 2011

Berikan aku waktu lagi

Baru saja sampai di kota tujuan..

Di perjalanan tadi berkali - kali ku teriakkan "Walidwipa.. Aku cinta padamu.."
Sambil sesekali ku sentuh hidungku, pipiku, bibirku, tanganku..
Masih terasa lembutnya sentuhanmu..
Belaianmu yang penuh dengan cinta..
Berharap engkau kembali ada di sisi..

Kemarin..
Telah kau berikan kedamaian dalam hati ini yang tak bisa aku sampaikan kepadamu.
Telah kau berikan aku kekuatan dalam jiwa ini tuk melangkah lagi..

Semoga aku masih bisa melewatkan waktu lagi bersama dirimu..

Untuk dapat ku manjakan dirimu dengan seluruh cintaku kepadamu..

Sekarang ku coba istirahatkan tubuhku..


Dari aku yang mencintaimu
Nusakencana-Walidwipa
12 Pebruari 2011 04:05

Ternyata ini bukan mimpi..

Duh kekasihku..
Setelah ku pendam, ku tahan, selama hampir tiga puluh empat musim berganti..
Akhirnya bisa ku bisikkan langsung di telingamu bahwa aku sangat mencintaimu..
Tak pernah terbayang sedikit pun hal ini bisa terjadi setelah sekian musim berganti..
Dua puluh musim yang lalu sudah aku coba sadari bahwa ini semua hanyalah akan menjadi mimpi..
Tapi kini..
Sentuhan lembutmu, suara merdumu..
Sungguh - sungguh telah dapat ku rasakan..
Kau tunjukkan bahwa aku ini membawa arti tersendiri..
Bahkan kau bisikkan juga di telingaku bahwa kau juga mencintai aku..
Oh..
Sungguh sangat tak terkira rasanya..
Tak dapat ku lukiskan dengan kata - kata..
Tak ingin ku lepaskan dirimu dari sisiku..
Seandainya ku bisa terbang kan ku curi sebentar senyum manismu, sinar matamu, merdu suaramu, agar bisa lelap tidurku..

Terimakasih kekasih
Dari aku yang mencintaimu
Nusakencana - Walidwipa
12 Pebruari 2011 01:02
(di tengah perjalanan)

Minggu, 06 Februari 2011

Anehnya Cintaku Padamu

Aku tahu dirimu sudah tidak sendiri lagi..
Tapi aku masih tetap mencintaimu..

Aku tahu akan sulit bagimu membalas cintaku..
Tapi aku masih tetap mencintaimu..

Aku tahu bahwa tak mungkin lagi aku bisa merengkuhmu..
Tapi aku masih tetap mencintaimu..

Aku tahu bahwa aku gak cakep, gak pinter dan belum kaya..
Tapi aku masih tetap mencintaimu..

Aku tahu semua orang akan mencibir dan menyalahkan aku karena cintaku padamu..
Tapi aku masih tetap mencintaimu..

Aku tahu bahwa ini akan berakhir dengan kesedihan..
Tapi aku masih tetap mencintaimu..

Aku takut kehilanganmu, tapi sesungguhnya aku pun belum memilikimu..
Tapi aku masih tetap mencintaimu..

Aku pun sering tersenyum meski terluka..
Itu juga karena aku mencintaimu..

Kini aku telah tahu bahwa kau juga mencintaiku.. Sungguh kini sangat bahagia jiwaku..
Itu karena kau juga mencintaiku..

Dari Aku Yang Mencintaimu
Nusakencana -> Walidwipa
07 Pebruari 2011 14:00

Selasa, 01 Februari 2011

43 menit

Damai.. Tenang.. Bahagia..
Rasanya didalam sini..

Terimakasih kekasih.

Dari aku yang mencintaimu,
Nusakencana -> Walidwipa
03 Pebruari 2011 09:07