Kamis, 05 Januari 2017

Mulanya biasa saja (Trio Ambisi)

(Trio Ambisi)

Kita saling bercanda
Berbincang seadanya
Semua biasa saja

****
Tak pernah ku bayangkan
Akhirnya datang juga
Gelisah dan rinduku
Menyatu dalam mimpi

Malam-malam begini,
Termenung kusendiri
Menunggu kau di sini,
Kehadiran dirimu
Di kamar sepi bisu,
Kucari bayang-banyangmu
Di dalam hati ini,
Merindukan dirimu


Kembali ke ****

Malam-malam begini,
Termenung kusendiri
Menunggu kau di sini,
Kehadiran dirimu
Di kamar sepi bisu,
Kucari bayang-banyangmu
Di dalam hati ini,
Merindukan dirimu
Di dalam hati ini,
Merindukan dirimu

Tidak ada komentar:


Minggu, 29 September 2013

Mencari kekasihku



Sebenarnya ingin ku tumpahkan semua kepadamu
Tapi itu tak mungkin
Karena itu aku tulis disini

Telah lama aku sangat merindumu
Mungkin juga belum terlalu lama, karena belum seribu hari terakhir memelukmu
Tapi rasa ini sepertinya tidak bisa terbendung
Dada ini rasanya seperti mau pecah menahannya
Karena rasa ingin memelukmu, menciummu dan tidak pernah melepasmu

Siang itu aku katakan sedikit kepadamu
Bahwa aku ingin bertemu
Kemudian aku undur karena saranmu untuk menunda waktu hingga tepat
Aku pun setuju

Beberapa hari kemudian aku putuskan untuk cukup aku melihatmu saja
Karena aku sadar bahwa tidak mungkin untuk bisa bertemu denganmu
Semua persiapannya mendadak
Tak ada perencanaan sama sekali
Akhirnya aku tetap berangkat mencari bayang wajahmu

Rencanaku adalah cukup melihatmu saja
Ya.. cukup melihatmu saja
Karena kalau lebih dari itu, mungkin bisa menjadi kiamat untuk dunia kecilku dan dunia kecilmu
Selalu terteringat aku akan ceritamu tentang tsunami yang sempat melanda duniamu
Aku masih ingin menjaga ketenangan kedua dunia kecil kita ini
Makanya aku rasa cukup melihatmu saja
Mungkin itu sudah cukup untuk memberi ketenangan dalam hati ini

Tepat jam lima pagi setelah sholat subuh aku berangkat ke bandara yang ada di kotaku
Sengaja aku naik travel agar tidak kelelahan dijalan
Kurang lebih memakan waktu enam jam tiga puluh menit total perjalannan yang aku tembuh untuk dua ratus enam puluh lima kilometer itu
Di sepanjang perjalanan itu aku merasa tenang & bahagia karena ada asa tuk melihatmu

Kemudian masuk ke dalam bandara dan menunggu jadwal untuk penerbangan pertama ke tempatmu
Delay...
Sedih aku melihat informasi itu
Karena itu berarti aku tidak bisa melihatmu hari ini
Atau paling tidak melihat tempatmu dulu sehingga keesokan harinya bisa melihatmu

Jadwal penerbangan pertama pun sampai
Aku masuk pesawat bersama semua orang yang punya tujuan kota yang sama
Tapi tentunya dengan keperluan yang berbeda-beda
Sampai di tujuan kota pertama aku lapor ke bagian transit bersama dua orang lainnya yang akan melanjutkan ke Mataram.
Tetapi aku dengan tujuan kota tempat tinggalmu

Kembali menunggu jadwal penerbangan pesawat yang menuju kotamu
Delay...
Kembali lagi aku semakin sedih karena tidak mungkin lagi aku mencarimu malam ini
Kenapa sih delay terus... Protesku dalam hati..
Dari beberapa pembicaraan yang aku dengar kemungkinan karena adanya event Internasional di kotamu
Aku tidak berani bertanya kepada siapapun.... Pasrah saja sudah..
Dalam penungguan tersebut bertemu aku dengan seorang ulama yang cukup terkenal karena sering masuk TV dan langsung dong aku minta doa.. hehehe.... Minta dipeluk dan minta photo bareng...
Setelah itu aku jama sholat dhuhur dan sholat asyar

Jadwal penerbangan kedua pun tiba
Ternyata pesawatnya lebih kecil dari yang biasa aku naiki...
Sedikit takut dalam hati ini... Aku tenangkan hati ini dengan berdoa...
Dari dalam pesawat dapat terlihat lampu-lampu penerangan dibawah
Indah sekali
Sesaat sebelum mendarat kembali aku sempatkan mengintip jendela
Lampu-lampu menambah cantik kotamu terlihat dari atas pesawat ini
Mendarat sekitar pukul delapan lewat lima puluh menit

Masih bingung mau menginap dimana.
Aku putuskan naik taksi untuk putar-putar kota itu sambil berpikir mau kemana
Oh iya.. kepantai saja dulu pikirku...
Karena seingatku dulu pantai itu selalu ada pengunjung walaupun telah larut malam
Duduk duduk aku di belakang hotel yang terkenal itu
Mencari masjid terdekat dan men- jama sholat maghrib dan isya..
Jalan-jalan disepanjang pesisir pantai
Melihat beberapa orang yang sedang memancing
Ada juga yang sedang merayakan ulang tahun
Beberapa belas anak-anak muda juga terlihat tidur berjajar dengan kantong tidur di pinggir pantai
Mencari tempat untuk membersihakan badan dengan air hangat agar bandan segar.
Setelah terasa segar kemudian aku kembali kebelakang hotel yang terkenal itu untuk duduk-duduk, minum kopi dan menunggu untuk melihat matahari terbit yang terkenal indah dari tempat itu
Aku sempatkan mengambil beberapa photo ditempat itu
Sholat subuh...
Pagi harinya juga aku sempatkan mengambil photo matahari terbit diatas perahu...
Beberapa saat kemudian aku segarkan lagi tubuh ini dengan air hangat untuk kemudian mencari tempat tinggalmu

Aku cari taksi Blue Bird untuk mengantarku pagi ini
Aku berikan alamat ke drivernya (Pak Wayan) dengan sebelumnya merubah nomor rumahmu menjadi nomor rumah tetanggamu
Pak Wayan bingung tidak mengenal daerah itu.
Aku ambil ponsel dan aku buka google map dan akhirnya ketemu jalan terdekat menuju rumahmu
Cukup panik juga ketika kamu sms bilang bahwa harus tiga jam sebelum jadwal terbang pesawat harus sudah berangkat karena bisa macet dijalan
Tapi tetap aku putuskan mengikuti petunjuk di ponsel itu hingga sampai didaerah rumahmu

Sesampai didaerah itu banyak mobil dan sepedamotor parkir di jalan sehingga sulit sekali manuver
Aku sms bahwan tiga menit lagi aku didepan rumahmu dengan harapan agar dirimu keluar dan aku dapat melihat wajahmu
Aku dan Pak Wayan melihat setiap nomor dirumah daerah itu...
Bingung...
Karena banyak rumah yang tidak memasang nomor di depan rumahnya
Sampai didalam ada pertigaan ada sebuah rumah dengan spanduk kecil warna hijau bertuliskan "Jual ....."
Karena merasa belum puas belum bisa melihatmu aku minta tolong ke Pak Wayan untuk berputar sekali lagi
Kembali lagi tidak ketemu...
Yang menjadi perhatianku lagi sesaat adalah spanduk kecil warna hijau bertuliskan "Jual ...."
Mencari nomor rumahmu kembali tidak terlihat
Pak Wayan juga tidak bisa melihat nomor rumah tetanggamu..
Beliau mau turun dan bertanya kepada orang sekitar tapi aku melarangnya
Takut ada gempa kecil nanti diduniamu..
Aku putuskan ke bandara karena takut macet.

Aku sms bahwa aku dekat spanduk yang bertuliskan "Jual ....", kau menjawab itu rumahmu...
Cukup bahagia aku membaca smsmu itu walau belum melihatmu..
Tetap aku putuskan ke bandara untuk pulang...

Sampai dibandara aku segera lapor dan menunggu di ruang tunggu...
Delay....
Aku manfaatkan waktu luang untuk minta pijit di kaki karena capek dan minum milo dua gelas

Terbang ke tujuan transit
Delay.... Menunggu...
Sholat jama dhuhur dan asyar...

Terbang sampai di bandara yang ada dikotaku...
Sholat jama maghrib dan isya
Naik travel ke rumahku
Jam satu lewat lima belah menit sampai dirumah...
Mandi air hangat dan tidur..

=========
Tulisan terpaksa disingkat karena sebentar lagi jadwal rapat...
Nanti aku lanjut lagi dengan lebih detil ...
Rapat dulu....
=========

Yang jelas cukup bahagia aku bisa melihat spanduk kecil warna hijau bertuliskan "Jual ...." karena kamu bilang itu rumahmu...

Untuk Walidwipa dari Nusa Kencana
130930 10:15

Selasa, 24 September 2013

Masih Setia

Kekasihku....Cintaku kini berakar kuat di hatimu....Akar tunggangnya pun telah sampai menghujam ke jantung. Daun daunnya pun rindang meneduhi jiwaku. Jika mulai terusik jiwamu... Segera utarakan padaku... Akan aku bersihkan dari rumput rumput pengganggu hingga tentram jiwamu. Karena janjiku padamu akan selalu menjaga setiaku hanya untukmu... Dari Nusa Kencana untuk Wali Dwipa 24 September 2013 14:10

Rabu, 11 September 2013

Rumah

Burung-burung pergi di pagi hari kemudian sore hari pulang ke Rumah. Orang-orang pun seperti itu juga pergi mencari nafkah terus pulang ke Rumah. Perantau juga selalu merindukan pulang ke Rumah. Kalaupun ada yang akhirnya menetap sesungguhnya dia selalu ingat dan ingin pulang ke Rumah (kampung halaman).  Bahkan aku lihat di program TV NATIONAL GEOGRAPHIC penyu juga akhirnya kembali pulang ke Rumah (tempat dia dilahirkan/tetaskan), begitu juga gajah juga pulang ke Rumah bahkan diperjalanannya gajah menyempatkan melihat makam yang dicintanya (keluarganya). Manusia pun sama selalu ingat pulang dan ingin pulang. Rumahku adalah dimanapun dirimu berada.

Senin, 01 Juli 2013

Bulan Rajab

Yang istimewa di bulan Rajab
- Hijrah
- Isra Mi'raj
- Perang Tabuk
- Terbukanya baitul maqdis
- Lahirnya Imam Syafi'i
- Lahirnya dirimu



Dari Walidwipa untuk Nusakencana
01 Juli 2013, 16:44

Minggu, 30 Juni 2013

Asa asa dan asa

terimakasih Kekasih....

karena telah Kau tambahkan waktu untukku ini
karena telah Kau kuatkan imanku ini
karena telah Kau berikan hati ini
karena telah Kau berikan cinta ini
dan banyak lagi yang lainnya.......

Kau berikan rimba yang hijau
hingga oksigen duniaku menjadi segar untuk dihirup
hingga mata air mengalir mengaliri tanah disekitarmu
hingga semua satwa menjadi hidup dengan sehatnya
dan masih banyak lagi yang lainnya.....

Dari Walidwipa untuk Nusakencana
01 Juli 2013, 14:47

Senin, 16 April 2012

Rimbarayaku


lama sudah ku lihat hijaunya dari kejauhan
lama kusadari bahwa ia telah menghasilkan berton-ton oksigen
lama juga sebagian segarnya telah kuhirup untuk bertahan hidup
lama itu tak terasa ku lewati...

kini telah kumasuki ujung lerengnya yang masih asing
ada belukar, pohon besar, semak-semak dan lainnya…
semua menyatu menjadi sebuah keindahan berasama alam
terasa damai tenteram dan menenangkan

belum terbayang olehku apa yang ada didalamnya
tentunya penuh dengan kesejukan
dengan berjuta-juta kebaikan
pelindung semua yang ada didalam dan sekitarnya

dari sini saja mulai terlihat olehku
betapa engkau sangat luas dan lebat
betapa engkau sangat lugas dan hebat
hingga

hingga walau sakit dan sangat letih
kan terus berjalan menyusuri  kedalam dan lebih kedalam
sehingga bisa kubuat sebuah pondok kecil
untukku bernaung hingga di akhir jamanku

Dari aku yang mencintaimu,
Dari Nusa Kencana Untuk Wali Dwipa